Oleh: PROF
DR HM DIN SYAMSUDDIN
Sebagai organisasi
masa Islam tertua yang lahir tahun 1912, persyarikatan Muhammadiyah telah
membuktikan diri mampu berperan dan bertindak sebagai gerakan pencerah. Persyarikatan
Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar nasional bahkan di dunia, jika
dipandang dari segi terbesar dalam bentuk institusi sejak dari pusat hingga
ranting. Terbesar dari sudut amal ibadah dengan amal usaha penididikan, dan
kesehatan. Terbesar dalam berperan sosial di masyarakat.
Muahmmadiyah sebagai
gerakan dakwah Islam, bukanlah ‘agama baru’ juga bukan ‘negara’. Tapi berperan
menegakkan Islam kembali kepada dasar yang murni, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.
Dengan dasar itu, Muhammadiyah sudah membuktikan diri mampu berperan dalam
Negara. Berperan mamajukan Islam. Karena tujuannya adalah membentuk masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
Saya sangat menghargai
jika ada ormas Islam lain yang tertarik kepada Muhammadiyah karena peranya itu.
Dan jika ada yang ingin bergabung dengan Muhammadiyah akan dengan senang hati
kami sambut. Bahkan tidak ada paksaan untuk menjadi kader Muhammadiyah. Yang terpenting
adalah niat dengan ikhlas menjadi kader yang mau berjuang menegakkan Islam yang
sebenar-sebenarnya kembali kepada Al-Qur’an dan As Sunnah.
Dengan senang hati
saya menyambut angkatan muda dan dari generasi terdidik yang ingin menjadi
intelektual muslim dengan bergabung ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Bahkan saat
ini PT-PT Muhammadiyah dibanjiri kepercayaan mahasiswa baru yang berlimpah dan
memadati kampus.
Muhammadiyah yang
merujuk ajaran Rasullullah, merupakan gerakan pencerahan. Dahlan 100 tahun
lalu, adalah seorang guru yang tiap hari meletakkan dasar-dasar pendidikan yang
berkemajuan. Sehingga kedatangan Muhammadiyah bagaikan datangnya sinar terang
benderang yang menyinari kegelapan masyarakat dengan pencerahan. Membebaskan manusia
menuju cahaya terang.
Muhammadiyah dikenal
di luar negeri sebagai gerakan Islam termodern. Bahkan ormas Islam modernis
terbesar di dunia.
Mahasiswa jangan ada
keraguan untuk bergabung dalam aktifitas IMM atau pemuda Muhammadiyah. Bergiat di
IMM bukan penghalang keberhasilan prestasi pendidikannya. Mahasiswa berprestasi
nasional dan internasional sudah dibuktikan, contoh mahasiswa UAD yang
mengalahkan PTN terfavorit. Mahasiswa di luar negeri bahkan mendirikan Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Luar Negeri di Mesir, Inggris, Jerman, Belanda, Singapura,
Malaysia dan negara-negara lain. Dan mereka semua menunjukkan prestasi akademik
yang mengagumkan. Karena mereka sadar dan ikhlas untuk menjadi kader militan
Muhammadiyah. Tanpa asa paksaan!
Mahasiswa bertanya,
bagaimana caranya meniru sosok Dahlan yang menjadi pejuang? Bagaimana menjadi
kader muhammadiyah yang sejati? Bagaimana menjadi pendidik terbaik berprestasi?
Tentu saja saya
menjawabnya, bekerja keraslah untuk terus belajar. Mahasiswa harus memiliki
kelebihan dan perbedaan dari yang lain. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan
daya pemikiran. Mengembangkan daya guna rasio. Mampu menyelesaikan maslah dan
persoalan dengan mengedepankan akal.
Jika masiswa berperan
sebagai juru dakwah maka dia harus mimiliki daya kritis dengan prinsip ilmu
yang ilmiah.
Sejak dari keluarga NU
dan bersekolah di sekolah SMP NU, saya tidak kecil hati untuk bergiat di Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah dan menjadi kader Muhammadiyah. Dengan latar belakang
pendidikan pesantren Gontor, saya terdidik berjuang ulet menjadi juru dakwah
Muhammadiyah.
Karena itu saya
pesankan, mahasiswa jangan takut berlomba-lomba dalam kebaikan dalam merebut
prestasi! Etos bekerja keunggulan harus direbut untuk menjadi yang terbaik.
Jika ada yang ingin
mebanding-bandingkan ormas Islam lain kepada Muhammadiyah, biarlah sejarah
nanti yang akan membuktikan sendiri yang mana yang akan dapat bertahan hidup. Karena
bagi Muhammadiah berpikiran kedepan, bahkan pemikiran perbintangan dalam 100
tahun ke depan pun dapat dihitung secara eksak.
Kelak jika jadi
pemimpin, jadilah pemimpin bagi semua umat dan masyarakat. Jika semua mahasiswa
yang belajar di PT Muhammadiyah mampu menguasai ilmu dan teknologi, tidak
mustahil Indonesia kan menjadi negara terbesar di dunia.
Sumber: Suara
Muhammadiyah edisi 19 (No.19/TH.KE-97 1-15 OKT 2012) hal. 27
mantap bos....
BalasHapus