Jakarta- Muhammadiyah dan Yogyakarta merupakan sisi yang tak bisa dipisahkan, lika-liku sejarah Yogyakarta juga menjadi bagian dari sejarah Muhammadiyah, karena ketika Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912, juga atas restu dari Sultan yang berkuasa ketika itu.
Secara tegas ketua umum Din Syamsuddin berdasarkan rapat pleno Pimpinan Pusat Muhammadiyah, telah memutuskan mendukung penetapan Sri Sultan Hamengku Buwana X sebagai gubernur DIY, yang diungkapkan di sela pelantikan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Menurut Din Syamsuddin, mekanisme penetapan yang selama ini didengungkan sebagaian besar rakyat Yogyakarta, bukan merupakan hal yang bertentangan dengan demokrasi, karena faktor Dukungan masyarakat yang besar dalam persoalan ini, merupakan bukti bahwa masyarakat memang menghendaki mekanisme penetapan sebagai jalan terbaik. Pada sisi lain, faktor sejarah yang melekat pada propinsi DIY, juga menjadi andil besar dalam jalan penetapan Gubernur DIY. (mac)
Secara tegas ketua umum Din Syamsuddin berdasarkan rapat pleno Pimpinan Pusat Muhammadiyah, telah memutuskan mendukung penetapan Sri Sultan Hamengku Buwana X sebagai gubernur DIY, yang diungkapkan di sela pelantikan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Menurut Din Syamsuddin, mekanisme penetapan yang selama ini didengungkan sebagaian besar rakyat Yogyakarta, bukan merupakan hal yang bertentangan dengan demokrasi, karena faktor Dukungan masyarakat yang besar dalam persoalan ini, merupakan bukti bahwa masyarakat memang menghendaki mekanisme penetapan sebagai jalan terbaik. Pada sisi lain, faktor sejarah yang melekat pada propinsi DIY, juga menjadi andil besar dalam jalan penetapan Gubernur DIY. (mac)
♦ ♦ ♦
Yogya istimewa
BalasHapus